Lawan Jadi Kawan dan Kawan Jadi Lawan

Catatan Kang Sodikin tentang lawan jadi kawan dan kawan jadi lawan
Kang Sodikin
Lawan Jadi Kawan dan Kawan Jadi Lawan atau Musuh berubah menjadi teman dan sebaliknya adalah tema posting Kang Sodikin sekarang. Menurut Kang Sodikin tema ini sangat menarik di tengah mudahnya bangsa kita terpecah belah. Faktanya adalah sebagian masyarakat kita mudah terpancing emosi dan tersulut hawa kemarahannya. Hanya karena persoalan sepele kemudian berkembang menjadi persoalan besar dan berujung pada tawuran dan tidak sedikit yang berubah menjadi pertumpahan darah yang berujung pada kematian.

Lawan-Jadi-Kawan-dan-Kawan-Jadi-Lawan

Hal seperti ini sering terjadi, dan sepertinya tidak mungkin lawan jadi kawan. Yang terjadi malah sebaliknya, kawan jadi lawan. Sebagai contoh adalah peristiwa terakhir dalam sepak bola antara Persib dan Persija. Bagaimana sebuah pertandingan sepak bola antara dua wilayah yang berdekatan berubah menjadi pengeroyokan supporter yang menyebabkan satu nyawa melayang. Sungguh ironis, bangsa Indonesia yang mengklaim sebagai bangsa ramah dan murah senyum serta suka gotong royong dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan tetapi dalam faktanya malah suka bertengkar dan bermusuhan walau dengan saudara sendiri. Sungguh aneh negeri ini.

Bangsa yang ramah, murah senyum serta suka gotong royong dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan mestinya dalam menyelesaikan persengketaan lebih mengedepankan musyawarah dan menggunakan hati serta kepala dingin daripada penggunaan kekerasan. Bila suasananya seperti ini maka sangat kondusif untuk manjadikan lawan sebagai kawan.

Agar lawan jadi kawan, maka dalam pergaulan, prinsipnya adalah kita tidak boleh melampaui batas. Prinsip ini berlaku dalam semuanya, baik ketika kita dalam keadaan senang maupun dalam keadaan marah kepada orang lain. Kenapa tidak boleh berlebihan atau melampaui batas? Manusia adalah makhluk yang mudah berubah. Seseorang yang semula sangat dekat dengan orang lain akan sangat mungkin menjadi berjauhan suatu saat nanti. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang semula marah dan tidak senang kepada orang lain sangat mungkin suatu hari nanti berubah menjadi dekat dengan orang yang dibenci tersebut.

Rasulullah bersabda :
اَØ­ْبِبْ Ø­َبِÙŠْبَÙƒَ Ù‡َÙˆْÙ†ًا Ù…َا عَسَÙ‰ اَÙ†ْ ÙŠَÙƒُÙˆْÙ†َ بَغِÙŠْضَÙƒَ َيوْÙ…ًا Ù…َا Ùˆَابْغِضْ بَغِÙŠْضَÙƒَ Ù‡َÙˆْÙ†ًا Ù…َا عَسَÙ‰ اَÙ†ْ ÙŠَÙƒُÙˆْÙ†َ Ø­َبِÙŠْبَÙƒَ ÙŠَÙˆْÙ…ًا Ù…َا
“senangilah orang yang kamu senangi tetapi wajar-wajar saja karena suatu hari nanti orang yang kamu senangi akan menjadi yang sangat kamu benci. Bencilah orang yang kamu tidak sukai tetapi wajar-wajar saja karena suatu hari nanti orang yang kamu benci menjadi yang kamu cintai”

Untuk menggambarkan peristiwa sebagaimana dalam Hadits di atas adalah peristiwa bertemannya Neil Wilkinson dan Mariano Velasco. Mereka sebelumnya adalah musuh dalam peperangan Malvinas atau perang Falkland, 35 tahun silam. Kini mereka bersahabat dan saling mengunjungi. Peristiwa ini benar-benar menggambarkan judul diatas, LAWAN JADI KAWAN.

Peristiwa tersebut diberitakan oleh koran Suara Merdeka yang terbit Selasa, 17 Januari 2012. Berita tersebut secara utuh berbunyi :

SEORANG pilot veteran Inggris, Neil Wilkinson (kiri), bertemu dengan pilot Argentina yang dikira telah tewas setelah pesawatnya dia tembak jatuh pada Perang Falkland atau Malvinas, 30 tahun silam. Dia diterima dengan tangan terbuka oleh Mariano Velasco, bekas musuhnya itu, di rumah Velasco di Argentina, Senin kemarin. Rasa bersalah yang mengganggu pikiran Wilkinson pun langsung sima, setelah did menda-pati musuhnya itu masih hidup. Mereka saling memaafkan dan kini menjadi teman.

Baca juga: Puisi Persaudaraan

Sungguh luar biasa, permusuhan berubah menjadi persahabatan, LAWAN berubah menjadi KAWAN. Apakah kita yang telah bersahabat, bersatu dan berpadu dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia akan kembali bercerai berai hanya karena persoalan sepele? Bukankah lebih baik kita bersatu untuk memajukan bangsa dan negara ini sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Mari waktu dan energi yang kita miliki, kita sumbangkan untuk pembangunan bangsa dan negara INDONESIA yang tercinta ini.

Semoga bermanfaat.
Kang Sodikin
Seorang blogger pemula dan penggemar fotografi makro. Belakangan, meski terbilang terlambat, sejak tahun 2017 mulai menekuni dunia blogging. Kang Sodikin suka berbagi informasi tentang banyak hal. Pengalaman pribadi dan dari hasil baca-baca dishare melalui blog sodikin.com ini. Mempunyai motto hidup "sekecil apapun, hidup harus memberi manfaat kepada orang lain"
Komentar
Silahkan berkomentar dengan bijak. Semoga komentar Anda berdampak pada kebaikan.